Agustus
1 Agustus: Memahami Jalan-Jalan-Nya
"Nantikanlah Tuhan, maka Ia akan bekerja," kata Pemazmur. Sering kali kita sangat sulit berdiam diri dan menantikan Dia. Renungan hari ini menegaskan bahwa yang sering terjadi adalah kita sibuk sendiri, tidak memberi Dia bekerja, termasuk mengajar. Bahkan boleh jadi, kita merasa pasti bahwa Allah akan bekerja menurut cara/pemikiran kita, padahal tidak.
Dengarkan audionya
2 Agustus: Pengajaran tentang Kesukaran
Pandangan khas dalam kehidupan banyak orang ialah bahwa menjadi Kristen berarti dibebaskan dari semua kesukaran atau kemalangan. Akan tetapi, menurut renungan "Pengajaran Tentang Kesukaran" hari ini, tidak ada seorang pun yang bebas dari kesukaran -- dan tidak perlu merasa heran bila terkena kesukaran. Dikatakan, Allah tidak memberi kita hidup yang berkemenangan, tetapi Dia memberi kita hidup untuk dapat mengatasi hidup dengan berkemenangan.
Dengarkan audionya
3 Agustus: Maksud Allah yang Sesungguhnya
Oswald Chambers dalam renungan hari ini mengingatkan bahwa yang terpenting dalam hidup (pelayanan) adalah menggenapi maksud Allah, bukan maksud kita sendiri, bukan ambisi kita, dan bukan sasaran kita. Pada awal kehidupan Kristen, sering kita menyangka sedang melakukan pekerjaan Tuhan. Namun, yang kita lakukan sebenarnya bukanlah maksud Allah yang sesungguhnya. Hal yang seharusnya dilakukan atau diprioritaskan tetap tak tersentuh.
Dengarkan audionya
4 Agustus: Persahabatan Luar Biasa Allah
Kita cenderung berpendapat bahwa seseorang yang mempunyai kemampuan lahiriah akan menjadi orang Kristen yang baik. Akan tetapi, renungan hari ini menegaskan bahwa masalahnya bukanlah kemampuan atau kelengkapan kita, melainkan kemiskinan kita. Bukan apa yang kita bawa, melainkan apa yang ditaruhkan Allah ke dalam kita. Dan, hal paling berharga adalah kita diikutsertakan dalam maksud Allah yang sesungguhnya dan dijadikan sahabat-Nya.
Dengarkan audionya
5 Agustus: Panggilan Allah yang Membingungkan
Renungan hari ini, panggilan Allah (apa yang Dia maksudkan dan inginkan untuk kita ikut serta di dalamnya) tidak pernah dapat dipahami, kecuali secara batiniah. Bahkan, Oswald Chambers menyebutnya sebagai panggilan yang membingungkan. Namun, hal itu tidak membingungkan bagi orang-orang yang benar-benar percaya bahwa Allah tahu akan hal yang diinginkan-Nya dari kita, Dia yang menjadikan kita sahabat-Nya untuk menggenapi maksud-Nya.
Dengarkan audionya
6 Agustus: Salib dalam Doa
Mengapa Tuhan tidak menjawab doa? Pertanyaan yang sering diperdengarkan tentang doa. Pertanyaan yang memang tidak salah. Renungan hari ini, "Salib dalam Doa" menegaskan bahwa sesungguhnya kita menerima jawaban setiap kali berdoa, tetapi tidak selalu dengan cara yang sesuai dengan yang kita harapkan. Akan tetapi, yang menarik dikatakan bahwa maksud doa lebih dari sekadar mendapatkan jawaban doa, melainkan untuk mengalami penyatuan yang menyeluruh dengan Dia.
Dengarkan audionya
7 Agustus: Doa dalam Rumah Bapa
Mungkin banyak hal yang dapat kita lihat dari kisah Yesus ketika pada umur 12 tahun, Ia "ketinggalan" di Bait Allah, Yerusalem. Akan tetapi, renungan hari ini, "Doa dalam Rumah Bapa", mengajak kita melihat kebenaran abadi kata-kata Sang Anak (Yesus), "Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku," dan penerapannya dalam hidup kita sebagai pengikut Tuhan.
Dengarkan audionya
8 Agustus: Doa untuk Memuliakan Bapa
Renungan hari ini, "Doa untuk Memuliakan Bapa," yaitu doa lahir bila kita membiarkan Anak Allah, dalam Roh-Nya, berdoa di dalam diri kita –- sungguh suatu kebenaran Alkitab yang luar biasa!
Dengarkan audionya
9 Agustus: Doa yang Didengar Bapa
Renungan hari ini masih tentang doa, rangkaian dari hari sebelumnya dengan penekanan pada "Doa yang Didengar Bapa". Allah Bapa akan selalu mendengar doa-doa saya, jika Anak Allah menjelma di dalam saya, dinyatakan dalam kemanusiaan saya, saya memberikan kesempatan kepada-Nya untuk bekerja di dalam saya, dan tidak bersandar pada kemampuan maupun penalaran saya, melainkan pada pengertian adikodrati daripada-Nya.
Dengarkan audionya
10 Agustus: Penderitaan Suci Orang Percaya
Tidak ada orang yang memilih penderitaan, kata renungan "Penderitaan Suci Orang Percaya" hari ini. Akan tetapi, memilih kehendak Allah, walaupun itu berarti Anda akan menderita, merupakan hal yang sama sekali berbeda. Menderita tanpa mengharapkan simpati orang lain -- yang sering justru melemahkan.
Dengarkan audionya
11 Agustus: Pengalaman Ini Harus Datang
Ada saat dalam ikut Tuhan kita menemukan diri kita dihadapkan dengan situasi yang tidak diharapkan. "Elia" kita -- orang yang kepadanya kita berharap, sudah pergi. Sekarang, kita dihadapkan dengan situasi baru, yaitu "Yordan", "Yerikho", dan "Betel". Pengalaman seperti ini harus datang. Akan tetapi, situasi apa pun yang kita hadapi, kata renungan hari ini, kita diminta bertekad untuk memercayai Allah dan tidak lagi mencari "Elia" kita.
Dengarkan audionya
12 Agustus: Teologi Perhentian dalam Tuhan
Renungan hari ini, tentang rest atau perhentian dalam Tuhan. Allah mengharapkan anak-anak-Nya menjadi orang-orang yang andal. Ketika tidak ada badai dalam hidup kita, semua tampak beres. Akan tetapi, ketika masa krisis datang, tersingkaplah siapa sebenarnya yang kita andalkan. Atau sebaliknya, keyakinan kita tetap tidak tergoyahkan, jika kita telah belajar menyembah Allah dan menaruh iman percaya kita kepada-Nya.
Dengarkan audionya
13 Agustus: “Janganlah Padamkan Roh”
Krisis dalam hidup orang percaya bisa jadi adalah bagian dari rancangan Tuhan untuk "menyapa" kita bahwa kita sedang menyakiti Allah dan memadamkan teguran yang diberikan oleh Rohnya. Lebih lanjut dalam renungan "Janganlah Padamkan Roh" di bawah ini.
Dengarkan audionya
14 Agustus: Disiplin dari Tuhan
Renungan hari ini masih rangkaian sebelumnya, "Janganlah Padamkan Roh". Dikatakan, sangat mudah untuk tersandung dalam mendukakan Roh Allah dengan menganggap enteng disiplin Tuhan atau menjadi berkecil hati bila Dia menegur kita. Sikap kita terhadap teguran (Roh) Tuhan tergantung dari pemahaman kita akan maksud pengudusan dan apa yang Allah ingin lakukan bagi saya.
Dengarkan audionya
15 Agustus: Bukti Kelahiran Baru
Renungan hari ini adalah tentang "Bukti Kelahiran Baru". Bagaimana hal itu dapat terjadi? Apa yang menjadi bukti kelahiran baru? Setidaknya, ada dua hal yang ditekankan di sini, yaitu pengenalan secara pribadi akan siapa Yesus dan kuasa-Nya yang berdaulat, yang di dalamnya ada kuasa untuk tidak berbuat dosa. Tidak berarti kita tidak dapat berbuat dosa, tetapi jika mau mematuhi kehidupan Allah di dalam kita, maka kita tidak perlu berbuat dosa.
Dengarkan audionya
16 Agustus: Apakah Dia Mengenal Saya?
Judul renungan hari ini, "Apakah Dia Mengenal Saya?" Jawabnya jelas! Dia (Yesus) memanggil kita menurut nama kita masing-masing. Penulis sebaliknya bertanya, adakah dan bagaimana pengalaman pribadi kita dengan Yesus? Kita diajak untuk introspeksi, adakah kesalahmengertian tentang Dia? Adakah kebimbangan tentang Dia? Atau, adakah pengalaman karena kepentingan diri, menyangkal Dia? Apakah saya mempunyai sejarah pribadi dengan Yesus?
Dengarkan audionya
17 Agustus: Anda Patah Semangat atau Mengabdi
Pernahkah kita mendengar firman yang keras, tegas, dan menggedor jauh ke dalam hati kita, seolah-olah ditujukan kepada diri kita? Renungan hari ini mengatakan, bila belum, diragukan kita sudah mendengar Tuhan berbicara kepada kita. Firman Tuhan sering keras, tanpa kompromi. Sepertinya menyakiti, tetapi justru menyembuhkan.
Dengarkan audionya
18 Agustus: Pernahkah Anda Terdiam Sedih?
Renungan hari ini menarik dan merupakan rangkaian hari sebelumnya, yang mempertanyakan pernahkah kita terdiam sedih dan patah semangat ketika Tuhan menunjuk sesuatu dalam kehidupan yang kita harus lepaskan? Sesuatu yang kita padang sebagai milik kita, kekayaan kita, atau, mungkin kemiskinan kita malah? Lebih jauh di bawah ini.
Dengarkan audionya
19 Agustus: Kesadaran Diri
Renungan hari ini menekankan pentingnya kesadaran akan Kristus di dalam kita –- sesuatu yang mungkin juga jarang kita dengar dalam pengajaran Kristen. Kita juga tidak boleh membiarkan apa pun memecah atau menghancurkan kesatuan hidup kita dengan Dia, seperti sahabat, situasi, yang terutama adalah sikap introspektif yang tidak sehat akibat kesadaran diri yang emosional atau berlebihan.
Dengarkan audionya
20 Agustus: Kesadaran akan Kristus (Christ-Awareness)
"Marilah kepada-Ku .... Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Mengapa kebenaran kata-kata Yesus ini begitu sulit menjadi nyata dalam hidup kita? Renungan hari ini menegaskan, hal itu boleh terjadi, jika kita mau melepas kesadaran diri yang hanya membawa kita hanyut dalam iba diri dan tuntutan hak –- termasuk hak pembalasan dan digantikan oleh kesadaran akan Kristus yang menguasai hidup kita dan memberikan kelegaan.
Dengarkan audionya
21 Agustus: Pelayanan yang Tidak Disadari
Karakter indah yang sejati, yang menyatakan kemuliaan Allah selalu tidak disadari oleh orang yang bersangkutan. Pengaruh yang disadari merupakan kesombongan dan tidak kristiani. Jika saya bertanya pada diri sendiri apakah saya sedang dipakai oleh Allah, ketika itu juga saya kehilangan keindahan dan kesegaran jamahan Tuhan.
Dengarkan audionya
22 Agustus: “Aku Memang..., tetapi Ia”
Kapan dan di manakah Tuhan dapat memulai karya-Nya di dalam diri kita, membaptis kita dengan Roh Kudus? Renungan hari ini menegaskan bahwa hal itu hanya dapat terjadi setelah kita sampai suatu titik di mana kita sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Lalu, kita mengaku, "Aku memang ..., tetapi Dia."
Dengarkan audionya
23 Agustus: Doa – Pertempuran di “Tempat Tersembunyi”
Doa adalah upaya yang lahir dari kemauan. Setelah kita memasuki tempat kita yang tersembunyi dan menutup pintu, hal yang tersulit untuk dilakukan ialah berdoa. Pertempuran besar dalam doa pribadi ialah mengatasi masalah pemikiran yang sia-sia dan mengembara.
Dengarkan audionya
24 Agustus: Penyelidikan Rohani
Mengapa kita berdoa, tetapi tidak mendapatkan? Renungan hari ini menegaskan, barangkali ada yang tidak beres dalam hubungan atau relasi kita dengan orang lain –- mungkin dengan anak-anak kita, kerabat kita, atau sahabat kita. Kita perlu menyelidikinya dengan jujur. Dikatakan, tidak ada gunanya berdoa, kalau kita tidak hidup seperti anak-anak Tuhan.
Dengarkan audionya
25 Agustus: Pengorbanan dan Persahabatan
Dunia mengatakan bahwa rahasia sukacita adalah mendapatkan apa yang kita inginkan. Renungan hari ini mengungkapkan bahwa rahasia sukacita -– yaitu sukacita yang dikerjakan Roh Kudus dalam kita -- adalah pengorbanan diri. Namun, mengapa hal itu tidak terjadi dalam kehidupan nyata kita. Hal itu berhubungan dengan penyerahan yang kita buat, mungkin penyerahan bersyarat, atau penyerahan yang tidak pernah sepenuhnya.
Dengarkan audionya
26 Agustus: Apakah Anda Pernah Resah dan Kacau
Ada saat-saat dalam kehidupan ketika damai sejahtera kita didasarkan pada ketidaksadaran kita. Namun, ketika kita terenyak oleh kenyataan kehidupan, kedamaian batin merupakan hal yang tidak mungkin, kecuali diterima dari Yesus.
Dengarkan audionya
27 Agustus: Menghayati Ajaran Allah
Ajaran Allah yang Anda terima haruslah diterapkan dan ditunjukkan dalam hubungan-hubungan Anda sehari-hari. Tuhan kita bersabda, "Jika kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Dengarkan audionya
28 Agustus: Apakah Maksud Tujuan Doa?
Berdoa bukanlah bagian dari kehidupan manusia duniawi untuk berdoa. Kita mendengar ada yang mengatakan bahwa seseorang akan menderita dalam hidupnya, jika dia tidak berdoa. Saya melihat bukan itu persoalannya, tetapi yang akan menderita adalah kehidupan Anak Allah di dalam orang itu, yang dipelihara bukan oleh makanan, tetapi ....
Dengarkan audionya
29 Agustus: Iman yang Teruji Melalui Konflik
Iman harus diuji karena ia dapat menjadi milik Anda yang akrab hanya melalui konflik. Ujian akan membuktikan apakah iman Anda benar atau justru mati.
Dengarkan audionya
30 Agustus: Keberhasilan Dipakai Tuhan atau Hubungan dengan Tuhan?
Waspadalah terhadap orang-orang yang membuat keberhasilan pelayanan sebagai dasar motivasi/daya tarik pelayanan. Yang penting adalah karya yang diperbuat Allah melalui kita, bukan apa yang kita lakukan untuk Dia.
Dengarkan audionya
31 Agustus: “Sukacita-Ku ... Sukacitamu”
Kehidupan yang penuh dan melimpah tidak ditentukan oleh kesehatan tubuh, bukan oleh situasi, bukan karena melihat pekerjaan Tuhan berhasil melalui kita, melainkan dalam pemahaman yang sempurna akan Allah dan kesatuan dengan-Nya.
Dengarkan audionya