Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | April 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | |||
Kalender Setahun |
Rabu, 30 April 2014
Bacaan: Amsal 19 : 10-29
Isteri Berakal Budi
Nats: Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia Tuhan. (Amsal 19:14)
Orang cenderung menilai berkat dan kebahagiaan atas kehadiran pasangannya lebih pada hal fisik: cantik/ ganteng; penampilan yang bagus; pekerjaan mapan; penghasilan menjanjikan, dsb. Tentu saja hal itu tidak seratus persen salah.
Namun ada karakter lain yang utama yang ditekankan Alkitab, isteri yang berakal budi yang dikategorikan sebagai karunia Tuhan. Akal budi sejajar artinya dengan pikiran yang sehat, bijaksana, menjadi alat berpikir, alat batin, karakter untuk menimbang perkara yang baik dan buruk, benar-salah; kecerdikan. Selama manusia hidup, akal budi akan selalu dipakai. Kita mengetahui betapa peran isteri/ ibu/perempuan sangatlah besar dalam penyelenggaraan rumah tangga. Bila semua pengabdian itu dipimpin oleh akal budi yang dikaruniakan Tuhan, maka itulah keluarga terberkati.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita patut berdoa, agar setiap isteri dapat memancarkan sinar dan senyuman dari wajahnya, menenteramkan dan menyejukkan hati seisi rumah. Ia sosok yang berlaku takut akan Tuhan dan mengandalkan-Nya. Tentu perempuan yang demikian adalah ibu keluarga yang sangat patut diteladani oleh semua anggota keluarganya. (mtm)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Kampanye Parpol yang damai);
- Aletea (Penerbitan bulan Mei)