Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | April 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | |||
Kalender Setahun |
Sabtu, 5 April 2014
Bacaan: 1 Samuel 2:12-17, 22-25
Ironi Keluarga Imam Eli
Nats: Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka. (1 Samuel 2:25b)
Dibesarkan dalam lingkup yang sarat nilai dan praktik agamis tidak lantas membentuk anak-anak imam Eli menjadi baik dan taat. Ada banyak faktor yang ikut membesarkan mereka. Salah satunya pembagian peran ayah-ibu dalam pola asuh mereka.
Peran imam Eli dalam pengasuhan anak lebih ditonjolkan, menunjukkan hal tanggung jawab laki-laki dalam keluarga. Sekalipun tidak dikisahkan, namun pasti ada peran isteri imam Eli. Ketidakberimbangan peran ayah- ibu, sementara tugas-tugas keimaman Eli bisa saja begitu sibuk, membuat ia alpa terhadap anak-anaknya. Ia menegur kejahatan mereka, namun tidak diindahkan. Eli seakan kehilangan wibawa di hadapan anak-anaknya. Eli juga tidak tegas, mungkin tidak tega. Justru di sinilah Tuhan marah.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kurangnya peran ibu dalam keluarga Eli turut andil dalam kasus anak-anaknya hingga menjadi ironi. Ini pelajaran bagi kita: kekeliruan anak-anak yang tidak diingatkan sedari awal justru akan melawan di kemudian hari. Pembagian peran ayah-ibu yang berimbang akan menghasilkan keluarga yang solid; anak- anak pun tak luput dari pengawasan orang tua. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Toleransi antar umat beragama); 4.Aletea (Pengurus)