9 April 2014

Dari Renungan
Revisi sejak 8 April 2014 05.03 oleh Renungan (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook
< April 2014 >
            '14
M S S R K J S
  1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
Kalender Setahun

Selasa, 1 April 2014

Bacaan: Kejadian 1:26, 27; 2:18-2

Penolong Sepadan

Nats: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia". (Kejadian 2:18)

Cara Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Namun demikian Allah menjadikan mereka sepadan. Maka jadilah Hawa sebagai penolong bagi Adam sesuai rencana Allah.

Setiap perempuan perlu menghayati panggilannya dengan mengingat dua kata kunci: penolong dan sepadan. Menjadi penolong tidaklah mudah, karena itu perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, yang lebih kuat dari debu tanah. Secara logika penolong harus lebih kuat dari yang ditolongnya. Kekuatan itu perempuan peroleh hanya di dalam kuat kuasa Tuhan, bukan dari dirinya sendiri. Sepadan artinya perempuan-laki-laki adalah gambar dan rupa Allah dan bisa saling melengkapi.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam sebuah rumah tangga, laki-laki dan perempuan dapat diilustrasikan sebagai tiang penyangga dan atap, fondasinya adalah Yesus sendiri. Dengan fondasi dan tiang serta atap yang bergaul erat dengan Tuhan, maka rumah tangga itu akan menjadi lebih kokoh. Betapa pentingnya sinergi antara perempuan dan laki-laki. Bila hal ini nyata dalam keluarga kita, sejatinya anak-anak pun dapat belajar menghayati panggilannya, sebagai laki-laki maupun perempuan. (nj)

Pokok Doa hari ini:

  1. Pergumulan Pembaca;
  2. Keluarga-keluarga Kristen;
  3. Bangsa (korban bencana alam Manado);
  4. Aletea (pendirian Yayasan)

Rabu, 9 April 2014

Bacaan: 1 Raja-raja 21:1-10

Waspadai Roh Izebel

Nats: "...Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu." (1 Raja-raja 2: 7)

Suami isteri layaknya saling melengkapi dalam sisi mana pasangannya kurang dan saling menjadi guru di sisi mana ia kuat. Namun agaknya Izebel mempunyai pengaruh yang lebih besar kepada Ahab. Sayangnya justru pengaruh buruklah yang ia suntikkan kepada suaminya, roh Izebel.

Begitu buruknya roh Izebel hingga dikatakan Ahab jahat di mata Tuhan lebih daripada semua pendahulunya. Empat pengaruh buruk Izebel: pertama, pengaruh untuk menyembah Baal. Kedua, membunuh banyak nabi Allah. Ketiga, mencoba membunuh Elia. Keempat, konspirasi dalam kasus kebun anggur Nabot. Awalnya Ahab masih mencoba mengerti alasan Nabot menolak menjual milik pusakanya, namun pengaruh negatif Izebel membawanya pada kejahatan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, pengaruh orang terdekat lebih mudah masuk dalam benak kita. Dua didikan bagi kita: pertama, hati-hati menerima pengaruh, harus dicerna dengan hikmat Tuhan. Hendaklah kita mewaspadai roh Izebel, seolah baik, kasih dan peduli, namun seringkali itu hanya kulitnya saja. Kedua, bagi kita yang membawa pengaruh, tetaplah membawa energi positif. (rs)

Pokok Doa hari ini:

  1. Pergumulan Pembaca;
  2. Keluarga-keluarga Kristen;
  3. Bangsa (bencana banjir Jakarta);
  4. Aletea (kerja sama pelayanan dengan Gereja)