20 April 2014
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | April 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | |||
Kalender Setahun |
Selasa, 1 April 2014
Bacaan: Kejadian 1:26, 27; 2:18-2
Penolong Sepadan
Nats: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia". (Kejadian 2:18)
Cara Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Namun demikian Allah menjadikan mereka sepadan. Maka jadilah Hawa sebagai penolong bagi Adam sesuai rencana Allah.
Setiap perempuan perlu menghayati panggilannya dengan mengingat dua kata kunci: penolong dan sepadan. Menjadi penolong tidaklah mudah, karena itu perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, yang lebih kuat dari debu tanah. Secara logika penolong harus lebih kuat dari yang ditolongnya. Kekuatan itu perempuan peroleh hanya di dalam kuat kuasa Tuhan, bukan dari dirinya sendiri. Sepadan artinya perempuan-laki-laki adalah gambar dan rupa Allah dan bisa saling melengkapi.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam sebuah rumah tangga, laki-laki dan perempuan dapat diilustrasikan sebagai tiang penyangga dan atap, fondasinya adalah Yesus sendiri. Dengan fondasi dan tiang serta atap yang bergaul erat dengan Tuhan, maka rumah tangga itu akan menjadi lebih kokoh. Betapa pentingnya sinergi antara perempuan dan laki-laki. Bila hal ini nyata dalam keluarga kita, sejatinya anak-anak pun dapat belajar menghayati panggilannya, sebagai laki-laki maupun perempuan. (nj)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (korban bencana alam Manado);
- Aletea (pendirian Yayasan)
Minggu, 20 April 2014
Bacaan: Yohanes 20:1-10
Paskah: Peran Perempuan
Nats: ...pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus.... (Yohanes 20:1b-2a)
Dalam tradisi patriakal, laki-laki lebih mendapat peran dibanding perempuan. Laki-laki dianggap yang lebih utama dari perempuan. Laki-laki dianggap lebih hebat dibanding perempuan yang lemah tak berdaya.
Kenyataan bahwa kematian Kristus telah membuat nyali para murid Yesus yang laki-laki itu menjadi ciut sungguh tak terbantahkan. Mereka takut dan lari menyelamatkan diri. Namun tidak demikian bagi beberapa perempuan yang juga pengikut Kristus. Salah satunya adalah Maria Magdalena, yang pada hari pertama minggu itu, berarti bertepatan dengan hari Sabat, dan tentu bertepatan pula dengan Paskah, ia pergi ke kubur Yesus. Mengapa bukan Simon Petrus yang semasa Yesus masih ada, ia terkenal sebagai orang yang spontanitasnya tinggi?
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kisah ini mau menegaskan bahwa dalam situasi tertentu, justru peran perempuan yang mampu menunjukkan pengabdian, tanpa terhambat oleh karena situasi ketakutan yang mencekam sekalipun. Yang dipandang lemah tak berdaya, justru lebih kuat. Mengapa? Karena dia mau berperan, tidak terkukung didalam pandangan umum yang meremehkan dirinya. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Pengungsi ex Timor-Timur);
- Aletea (PT. Ezmar Express)