22 April 2014
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | April 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | |||
Kalender Setahun |
Selasa, 1 April 2014
Bacaan: Kejadian 1:26, 27; 2:18-2
Penolong Sepadan
Nats: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia". (Kejadian 2:18)
Cara Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Namun demikian Allah menjadikan mereka sepadan. Maka jadilah Hawa sebagai penolong bagi Adam sesuai rencana Allah.
Setiap perempuan perlu menghayati panggilannya dengan mengingat dua kata kunci: penolong dan sepadan. Menjadi penolong tidaklah mudah, karena itu perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, yang lebih kuat dari debu tanah. Secara logika penolong harus lebih kuat dari yang ditolongnya. Kekuatan itu perempuan peroleh hanya di dalam kuat kuasa Tuhan, bukan dari dirinya sendiri. Sepadan artinya perempuan-laki-laki adalah gambar dan rupa Allah dan bisa saling melengkapi.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam sebuah rumah tangga, laki-laki dan perempuan dapat diilustrasikan sebagai tiang penyangga dan atap, fondasinya adalah Yesus sendiri. Dengan fondasi dan tiang serta atap yang bergaul erat dengan Tuhan, maka rumah tangga itu akan menjadi lebih kokoh. Betapa pentingnya sinergi antara perempuan dan laki-laki. Bila hal ini nyata dalam keluarga kita, sejatinya anak-anak pun dapat belajar menghayati panggilannya, sebagai laki-laki maupun perempuan. (nj)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (korban bencana alam Manado);
- Aletea (pendirian Yayasan)
Selasa, 22 April 2014
Bacaan: Lukas 1:26-38
Penundukkan Diri
Nats: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. (Lukas 1:38)
Perempuan dipakai Allah bukan hanya untuk melahirkan generasi anak manusia, tetapi juga andil dalam menyelesaikan banyak hal besar, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa, bahkan perkara seluas semesta. Maria, ibu Yesus contohnya.
Maria terkenal pertama-tama karena ia ibu Yesus. Tetapi di balik keterpilihannya itu ada karakter luhur, penundukkan diri, yang menjadikan Allah berkenan. Tentang berita kelahiran Yesus melalui rahimnya, ia sempat menunjukkan keheranannya, karena ia masih perawan. Karakter dasarnya, ia menempatkan dirinya secara tepat di hadapan Allah bahwa ia hanyalah hamba Tuhan (ay 38). Ia menundukkan diri pada kehendak Tuannya; menuruti kemauan Tuannya; meletakkan kehendaknya di bawah kehendak Allah.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, karakter Maria sangatlah penting dimiliki oleh perempuan-perempuan modern dan kita semua. Penting, karena zaman ini banyak perempuan-perempuan hebat di bidangnya, yang sangat memberi peluang godaan untuk merasa diri hebat, lebih mampu dibanding orang lain; godaan menjadikan diri pusat dari hidup. Mari kita dedikasikan karakter untuk bersedia menundukkan diri pada kehendak Tuhan. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Perkembangan Pendidikan Indonesia);
- Aletea (Dewan Redaksi)