Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juni 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 | |||||
Bacaan: Efesus 5:1-5
Nats: Ayat 4
Hindari Kekerasan Verbal
Banyak orang tua tanpa sadar telah melakukan kekerasan verbal terhadap anak, mengucapkan kata-kata yang menyakitkan; melecehkan; menganggap anak sebagai sumber kesialan; mengecilkan arti anak; julukan negatif; kesan anak tidak diharapkan; menakut-nakuti; mengancam; memaksa dsb.
Belajar dari didikan Paulus, kita ini anak-anak terang, penurut-penurut Allah. Perilaku hidup kita harus bebas dari segala macam kecemaran, bebas dari kata-kata kotor, sebagaimana sepatutnya orang-orang kudus. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan menguasai diri sehingga dapat menjaga ucapan bibir. Kegelisahan pribadi; stress, sangat andil besar dalam mendorong terjadinya kekerasan verbal ini.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, panggilan hidup kita adalah mencerminkan Kristus; hidup sebagai anak-anak terang; belajar menguasai diri; menjaga ucapan bibir hingga mengeluarkan kata-kata yang membangun, bukan yang menghancurkan. Kekerasan verbal berdampak negatif bagi anak: menyakitkan hati dan mereka berpikir seperti yang kerap diucapkan orang tuanya; kehilangan percaya diri; mempengaruhi cara bergaul; mereka belajar melakukan kekerasan juga; mereka merasa “terbungkam.” Tentu saja hal-hal semacam ini harus kita jauhkan. Mari kita junjung tinggi kasih sebagai nadi dalam tumbuh kembang anak.(rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Polri);
- Aletea (rencana kunjungan pelayanan di Panti Jompo)