Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juni 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 | |||||
Bacaan: 1 Raja-raja 17: 10-16
Nats: Ayat 12
Kasih Ibu
Di doa ibuku namaku disebut, di doa ibu kudengar ada namaku disebut”. Syair lagu yang sudah tidak asing lagi bagi kita, yang menggambarkan betapa kasih ibu kepada anaknya. Salah satu bentuk kasihnya adalah selalu mendoakan anaknya. Kasih yang walaupun dalam situasi genting, tetap ada untuk anaknya.
Gambaran kasih ibu nampak dalam diri si janda dari Sarfat ini, ia menjaga dan memelihara anaknya sampai dengan situasi yang ada pada mereka tinggal hanya untuk sekali makan, setelah itu tinggal menunggu kematian. Ungkapan si janda dalam ayat 12 itu menunjukkan betapa kritisnya kehidupan mereka. Dalam situasi kritis, ia tetap mendampingi anaknya, merawat dan memelihara.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, banyak anak yang “dibuang” dengan alasan tidak ada biaya untuk merawat dan memelihara. Si anak dibuang dengan harapan diambil oleh orang yang mampu memelihara. Terkesan alasan yang masuk akal, “demi anak”. Tetapi sadarkah kita, anak tidak hanya butuh ketersediaan makanan, tetapi dari pada itu kehadiran bunda? Inilah yang diperjuangkan oleh janda ini, kasih seorang ibu, hadir di setiap waktu dan situasi. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Para Caleg Kristen);
- Aletea (Tim Layout)