Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juni 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 | |||||
Bacaan: Kejadian 4:1-16
Nats: Ayat 9
Saling Menjaga Antar Anak
Kisah Kain-Habil menuturkan fakta bahwa kekerasan terhadap anak tidak melulu datang dari orang tua atau pihak luar; bahwa benih permusuhan bisa muncul antar anak dalam keluarga.
Berawal dari iri hati karena persembahannya tidak diindahkan Tuhan, Kain menyusun skenario mengajak Habil ke ladang dan menghabisinya di sana. Tanda-tanda iri hati: tidak suka orang lain lebih unggul dan menghalalkan segala cara untuk menyingkirkannya. Iri hati dapat menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama, bahkan menganggapnya tidak ada. Kain-Habil digambarkan sudah mempunyai keahlian, petani dan peternak, gambaran mereka sudah cukup dewasa, mapan. Bila mereka masih kanak-kanak, dimana letak peran orang tua? Menanamkan nilai dan karakter positif dan fungsi pengawasan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, iri hati meniadakan kasih sayang dan panggilan saling menjaga antar saudara. Panggilan kita, menanamkan kepada anak, menantu dan cucu: saling menyayangi, mengampuni dan saling menjaga. Jauhkan rasa iri hati, karena kepada setiap kita dikaruniakan kemampuan yang berbeda; tanamkan karakter mau bersyukur, berbesar hati bila yang lain lebih sukses, ini panggilan untuk bekerja dan berusaha lebih keras lagi.(rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Perjuangan kaum marginal);
- Aletea (kebutuhan dana percetakan)