Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juni 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 | |||||
Bacaan: Efesus 4:1-7
Nats: Efesus 4:2
Dahulukan Senyuman
Karena nilai raportnya rendah, Robert takut memberitahu ayahnya. Keesokan paginya, ia melihat ayahnya sedang baca renungan harian, walau masih kuatir dia memberanikan diri menghampiri. Pak Albert mengangkat wajahnya, dan tersenyum. Melihat senyuman sang ayah, kuatir di hatinya sirna seketika. Senyuman kasih yang tulus membuat sang anak nyaman hatinya dan merasakan perlindungan sang Ayah.
Paulus mengajar kita untuk membangun harmonisasi dalam komunikasi dengan orang lain, terutama di dalam keluarga. Kita diajar untuk berlaku rendah hati dalam tegur sapa, menghargai setiap orang, bersikap lemah lembut dan mengendalikan emosi dengan bersabar. Di sini jelas hendak mengatakan bahwa kasih kebaikan itu bukan hanya sebatas wacana, tetapi nyata dalam perilaku nyata.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita diajarkan untuk senantiasa menunjukkan kasih dalam kata dan tindakan kita dalam berelasi dengan orang lain, hingga bisa memberikan kesejukan, bagi orang lain, anak-anak kita dan bagi seisi rumah. Bahwa sikap senyum dan keramahan kita sangat menentukan kedekatan kita dengan mereka. Bila kedekatan sudah terjadi, maka akan lebih mudah kita mendidik anak-anak kita di dalam Tuhan. Tersenyum. Mari kita mulai hari ini. (mtm)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Komnas Perempuan & Anak);
- Aletea (Program Taman Baca)