Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Januari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | ||||
4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 |
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 |
25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Kalender Setahun |
Minggu, 18 Januari 2015
Bacaan: Yesaya 11: 1 - 9
Nats: Ayat 9
Hidup Dalam Perdamaian
Pertikaian dan permusuhan terjadi di mana-mana, suku melawan suku, kampung melawan kampung, tawuran pelajar antar sekolah, bahkan tidak sedikit pertikaian antar anggota keluarga. Suami-istri, kakak dan adik, orang tua dan anak.
Di dalam kehidupan umat Israel pun pertikaian dan permusuhan ini terjadi, yang kemudian membuat pemisahan antara Israel Selatan dan Israel Utara. Umat Tuhan yang diharapkan hidup dalam perdamaian, hidup dalam kasih persaudaraan, ternyata tidak mampu mewujudkannya. Situasi permusuhan dan pertikaian itu membuat umat merindukan bagaimaana kejayaan Israel pada masa raja Daud.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, tentu Tuhan tidak mau membiarkan umatNya hidup dalam permusuhan, maka Ia akan menghadirkan suasana baru, yakni hidup damai. Kehidupan yang damai itu digambarkan dengan suasana di mana serigala akan tinggal bersama domba, macan tutul akan berbaring di samping kambing, anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan anak manusia yang menyusu pun akan bermain-main di liang ular tedung. Sebuah gambaran hidup damai yang luar biasa, dan itu akan terwujud ketika “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah” (ayat 1), yang kita yakini sebagai sebuah nubuat tentang hadirnya Yesus Kristus, sang Raja Damai. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.