22 Januari 2015: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{Aletea}} {{Januari}} Kamis, 22 Januari 2015 Bacaan: {{Alkitab|Yohanes 12:37–43}} Nats: Ayat 43 ==Belajar Mengenal Kristus== Kita perlu apakah hati kita lebih m...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Aletea}} {{Januari}} | {{Aletea}} {{Januari}} | ||
[[Berkas:Renungan_Aletea_Cover_800x500.jpg|220px|left]] | |||
Kamis, 22 Januari 2015 | Kamis, 22 Januari 2015 | ||
Baris 14: | Baris 14: | ||
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita menanamkan kesadaran bahwa tanpa arahan Tuhan, kita pasti sudah hancur. Oleh karena itu dibutuhkan proses pembelajaran untuk merendahkan hati di hadapan Tuhan, mengetahui apa yang dikehendaki Bapa dan apa yang berkenan di hati-Nya, dan diperlukan ketaatan agar kita dapat berjalan sesuai dengan rencana-Nya. Oleh karena itu, buang segala macam bentuk kedegilan dan mulailah belajar mengenal pribadi-Nya lebih dalam lagi. (ros) | Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita menanamkan kesadaran bahwa tanpa arahan Tuhan, kita pasti sudah hancur. Oleh karena itu dibutuhkan proses pembelajaran untuk merendahkan hati di hadapan Tuhan, mengetahui apa yang dikehendaki Bapa dan apa yang berkenan di hati-Nya, dan diperlukan ketaatan agar kita dapat berjalan sesuai dengan rencana-Nya. Oleh karena itu, buang segala macam bentuk kedegilan dan mulailah belajar mengenal pribadi-Nya lebih dalam lagi. (ros) | ||
Pokok Doa hari ini: | Pokok Doa hari ini: |
Revisi terkini sejak 22 Desember 2014 03.23
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Januari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | ||||
4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 |
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 |
25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Kalender Setahun |
Kamis, 22 Januari 2015
Bacaan: Yohanes 12:37–43
Nats: Ayat 43
Belajar Mengenal Kristus
Kita perlu apakah hati kita lebih mengutamakan kepentingan kerajaan-Nya atau kesukaan manusia. Banyak orang yang sudah merasa diri benar dan cawan hatinya penuh maka tak perlu mendengarkan suara Tuhan.
Bangsa Israel terkenal dengan bangsa yang tegar tengkuk bahkan Yesus sendiri menjuluki mereka dengan hati yang degil. Sulit memang jika seseorang sudah tidak lagi mau dengar-dengaran akan suara Tuhan dan merasa benar sendiri, ditambah lagi hidupnya lebih condong pada perkenanan manusia daripada Tuhan. Merasa diri penuh maka tidak ada kemauan untuk mendengar dan diisi oleh Yesus. Inilah yang marak terjadi dalam kehidupan masyarakat, di mana manusia tidak lagi tunduk pada Tuhan tetapi lebih berusaha menyenangkan hati atasannya, atau orang lain yang punya pengaruh. Dalam hal ini kita mengingat Saul, pun demikian maka ia ditolak Tuhan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita menanamkan kesadaran bahwa tanpa arahan Tuhan, kita pasti sudah hancur. Oleh karena itu dibutuhkan proses pembelajaran untuk merendahkan hati di hadapan Tuhan, mengetahui apa yang dikehendaki Bapa dan apa yang berkenan di hati-Nya, dan diperlukan ketaatan agar kita dapat berjalan sesuai dengan rencana-Nya. Oleh karena itu, buang segala macam bentuk kedegilan dan mulailah belajar mengenal pribadi-Nya lebih dalam lagi. (ros)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.