Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | |
Kalender Setahun |
Senin, 10 Februari 2014
Bacaan: Galatia 4 : 5-7
Peran Kasih Bapa
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. (Galatia 4:5)
Banyak anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga yang tidak harmonis, akibatnya banyak dari mereka yang bertumbuh dewasa dalam penolakan. Ditambah lagi "ketiadaan" sosok ayah yang tampil sebagai pelindung dan pembela atau menjadi teladan, akan memperparah keadaan.
Tabir Bait Allah terbelah dua adalah tanda bahwa Tuhan Yesus mendamaikan kita dengan Bapa, maka kita kembali memiliki hubungan Bapa dan anak yang pernah hilang karena dosa. Bapa di sorga ingin kita memiliki rasa aman, ada dalam perlindungan, sebagaimana seharusnya dalam keluarga, seorang bapa yang benar harus melindungi anaknya, dan bukan menciptakan hubungan takut akan otoritas, seperti dalam Taurat.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Bapa di sorga akan memberi yang terbaik kepada kita, anak-anak-Nya. Kasih Bapa yang memberi berkat perlindungan, kasih, rasa aman, kehangatan, kepastian, itulah yang pada gilirannya sekarang harus kita perankan dalam kehidupan kita secara konkrit, kita nyatakan kepada sesama. Biarlah orang lain mendapatkan kehangatan kasih, keakraban keluarga, kepastian kasih, keyakinan, pengharapan melalui kita. (nj)
DOA: Ya Tuhan terima kasih kami boleh memiliki-Mu sebagai Bapa dalam hidup kami. Amin