Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | |
Kalender Setahun |
Minggu, 23 Februari 2014
Bacaan: Matius 5: 45-48
Menerobos Kepentingan Sendiri
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? (Matius 5: 47)
Banyak orang mau berbuat baik, tetapi hanya untuk orang-orang tertentu saja, kerabatnya, saudaranya, sahabatnya. Kasih di atas rata-rata berarti kita harus mampu menunjukkan yang berbeda dari kebanyakan orang seperti itu.
Kebanyakan orang Yahudi hanya berbuat baik dan memberi salam kepada saudara-saudaranya. Pola seperti itu tidak terlepas dari pandangan bahwa sesama manusia hanya yang segolongan, sedarah, dll. Tuhan Yesus mau para pengikutNya menunjukkan kualitas yang berbeda, karena pola hidup yang dipraktekan kebanyakan orang Yahudi itu sama juga seperti orang yang tidak mengenal Allah. Belum lagi ada kepentingan diri sendiri di balik perbuatan baik dan salam itu, yaitu menginginkan balasan yang sama.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, ajaran Yesus ini sangat jelas, jangan hanya mau mengasihi saudara kita, kelompok, kerabat dan orang yang kita kenal. Kasih harus mampu menerobos kepentingan diri kita, keluar menerobos masuk ke dalam kehidupan sesama yang mungkin kita sendiri tidak kenal bahkan tidak pernah bertemu dengannya. Kita bukan orang yang tidak mengenal Allah. (hyl)
DOA: Ya Tuhan, kami mengakui bahwa seringkali kami pun terjebak dalam pola hidup seperti kebanyakan orang Yahudi itu. Tolong kami untuk membaharui diri. Amin