Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | |
Kalender Setahun |
Kamis, 27 Februari 2014
Bacaan: Kasih Yang Menghargai
Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (Matius 5:42)
Seorang Yahudi yang miskin biasanya hanya memiliki dua lembar pakaian; baju yang dikenakan di dalam dan jubah yang dikenakan di luar. Jubah dipakai untuk melindungi diri dari terpaan angin sekaligus menjadi alas tidur. Jika seseorang tidak mampu melunasi hutangnya maka ia harus menggadaikan jubahnya, milik satu-satunya. Tindakan ini menghina dan mempermalukan orang miskin.
Menghadapi situasi itu, Yesus menyatakan agar si miskin juga memberikan bajunya. Maka orang tersebut akan telanjang. Keadaan seperti itu membuat orang yang meminta bajunya itu merasa malu. Ini adalah gambaran sistem yang menindas orang miskin yang berhutang. Dengan berdiri telanjang seperti itu, topeng yang dikenakan sistem penindas itupun tersingkap oleh rasa malu.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, di sini kita belajar memberikan lebih dari apa yang diminta; ada perubahan mendasar pada diri pemberi maupun penerima bahwa kasih dilakukan harus tetap dengan menjaga harkat-martabat orang lain. Pemberi melakukan kasih dengan rendah hati, penerima pun tetap merasa dihargai sebagai manusia, bukan obyek. (arg)
DOA: Ya Yesus, ajar kami mengasihi orang lain dengan rendah hati, termasuk kepada yang memusuhi kami. Amin