Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | |
Kalender Setahun |
Minggu, 9 Februari 2014
Bacaan: Matius 5: 38-42
Kesabaran Yang Lebih
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5: 38-39)
Akibat sakit hati dapat berujung pada konflik, pertikaian, bahkan berujung pembunuhan. Hal ini terjadi karena hasrat kuat ingin balas dendam, tidak ada pengampunan.
Rupanya pola hidup seperti itu sudah terjadi pada jaman Tuhan Yesus, yang menggunakan istilah "mata ganti mata dan gigi ganti gigi". Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang lain, jangan membalasnya dengan kejahatan. Dengan ungkapan siapa yang menampar pipi kananmu, berikan juga pipi kiri, Tuhan Yesus tidak sekedar mau mengatakan jangan membalas. Ajaran ini melampaui makna harafiahnya, yaitu: kesabaran yang lebih akan memperoleh pengakuan kesamaan martabat dan derajat.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam budaya Yahudi, menampar pipi kiri yaitu dengan menggunakan telapak tangan, si pelaku mau mengatakan kepada korban aku lebih tinggi derajat dari kamu. Biasanya ini di lakukan oleh tuan terhadap hambanya/budaknya. Tetapi jika kemudian ia menampar pipi kanan, berarti ia kemudian menggunakan bagian luar telapak tangannya. Maka maknanya berubah, tanpa disadarinya dia mengaku kamu sama derajatnya dengan aku. (hyl)
DOA: Mampukan kami untuk tidak membalas setiap kejahatan, melainkan kami mau mengampuni dan membalasnya dengan kasih. Amin