Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juli 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | ||
Bacaan: Kidung Agung 1: 2-8
Nats: Ayat 16b
Menjaga 'Kebun Anggur' Sendiri
Pernahkah kita merasakan suntuk, layu, kering, tidak ada gairah rohani, rasanya begini-begini saja? Suatu kali mungkin kita pernah mengalami kegersangan rohani semacam ini. Kegersangan pertama-tama ditentukan oleh faktor dalam diri kita sendiri. Walau memang ada unsur luar yang turut mewarnai.
Perikop kita ini gambaran Israel (puteri-puteri Yerusalem) yang terpaksa hidup dalam pembuangan, disiksa dan harus bekerja keras, yang digambarkan kulitnya hitam, hidup sebagai penjaga kebun anggur orang lain. Hal itu terjadi karena kelalaian Israel menjaga, merawat kebun anggurnya sendiri, adalah gambaran keteledoran Israel dalam menjalani hidup yang jauh dari Tuhan. Kini mereka rindu pulang kepada gembalanya (Allah) dan hidup dalam berkat-berkat-Nya. Mereka rindu memulihkan keadaan kebun anggurnya yang gersang itu, membina hidup benar di hadapan Tuhan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, hari ini kita diingatkan untuk merawat kebun anggur, hidup rohani kita, keluarga kita. Jangan sampai kita sibuk bekerja, melayani tetapi rohani kita sendiri layu, gersang, kering, begini-begini saja, dingin. Mari kita membangun hubungan akrab dan benar dengan Sang Pemilik Kebun Anggur kita, agar kita sendiri selalu disegarkan. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (TNI);
- Aletea (pelayanan di LP Putri Tangerang)