Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juli 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | ||
Bacaan: Amsal 17: 19–22
Nats: Ayat 22
Mengapa Harus Gembira
Semua orang menghendaki keadaan fisiknya selalu fit, segar bugar, agar dapat beraktivitas dengan baik. Begitu juga soal perasaan, harus terus ceria, riang gembira. Hal inilah yang mendorong orang melakukan apa yang namanya refreshing, mengembalikan semangat yang sempat menurun karena berbagai aktivitas.
Ternyata keterkaitan antara hati yang gembira dan kesegaran tubuh sudah sejak purbakala dikemukakan dan ditekankan. Kitab Amsal menekankan hal ini, ketika menyatakan “hati yang gembira adalah obat yang manjur, semangat yang patah keringkan tulang”. Terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) “hati yang gembira menyehatkan badan; hati yang murung mematahkan semangat”. Hal ini menegaskan betapa ada kaaitan yang sangat erat antara perasaan dan kekuatan fisik, di mana yang menjadi tekanan utama adalah hati yang gembira. Oleh karena itu yang harus diupayakan terus adalah hati yang selalu gembira.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kalau hati yang gembira adalah obat yang manjur, maka tugas kita adalah tetap menjaga hati. Membuat hati tetap ceria, gembira, walau begitu banyak situasi yang menyesakkan hati. Kemampuan “menata” perasaan menjadi sangat penting, dan harus dimiliki. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Lembaga Pendidikan Kristen);
- Aletea (Penyusunan Tema tahun 2015)