Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juli 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | ||
Bacaan: 2 Samuel 12: 19-23
Nats: Ayat 22-23
Keluar dari Kesedihan
Kehilangan orang yang dikasihi memang sungguh sangat menyedihkan. Bahkan tidak sedikit yang kesedihannya berlangsung begitu lama. Sehingga sangat mengganggu aktivitas hidup, padahal hidup harus terus dijalani.
Daud berpuasa dan menangis selagi anaknya sakit. Tentu dengan harapan mendapatkan kasih Tuhan sehingga anaknya bisa sembuh. Selama anaknya sakit, Daud menangis dan berpuasa. Hal ini membuat takut para pelayannya untuk memberitakan kalau anaknya sudah mati, mengapa? Pikir mereka, saat anaknya masih sakit saja sudah menangis dan berpuasa, apalagi kalau sudah mati, bisa-bisa Daud bunuh diri. Namun sikap Daud sungguh luar biasa, ia menyuruh menghidangkan makan. Artinya Daud kembali beraktivitas, kembali menjalani kehidupan. Pandangan Duad bahwa dengan terus bersedih, puasa, dan menangis, tidak akan dapat mengembalikan anaknya itu; justru dialah yang akan dating kepadanya, menyusul.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, seberat apapun peristiwa yang menyedihkan, namun harus kita ingat bahwa hidup ini harus terus berlangsung. Harus kita sadari bahwa kesedihan tidak akan mengubah situasi, kesedihan yang terus menerus tidak akan mengembalikan situasi seperti semula. Untuk itu, kembalilah beraktivitas. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Para buruh);
- Aletea (PSKD dalam penerimaan Siswa baru)