Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juli 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | ||
Bacaan: 1 Raja-raja 17: 12-16
Nats: Ayat 15-16
Dukacita Menjadi Sukacita
Memang terasa menyesakkan ketika apa yang dibutuhkan tidak ada persediaan yang memadai. Apalagi itu menyangkut kebutuhan primer, yang paling pokok, yaitu kebutuhan makanan. Karena menyangkut soal hidup dan mati, siapa yang bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum?
Situasi ini pun dialami oleh seorang janda di Sarfat, kemarau berkepanjangan, gagal panen, akhirnya terjadi bencana kelaparan. Persediaan makanan hanya tinggal sekali makan, setelah itu menanti ajal datang menjemput. Sangat tragis memang situasi seperti itu. Sudah berada dalam situasi genting, ia diperhadapkan pada permintaan nabi Elia untuk menyiapkan makan untuknya, untuk dirinya dan anaknya saja sudah tidak mencukupi. Namun dalam situasi genting seperti itu, ia tetap melakukan apa yang dimintakan, menyiapkan makan bagi sang nabi.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, ketaatan dan kasih perempuan itu menunjukkan sikap iman yang luar biasa. Pada akhirnya upah yang diterima sungguh luar biasa, karena persediaan tepung dan minyak itu tidak habis. Tentu menimbulkan sukacita bukan? Panggilan kita, dalam kesesakan hidup sekalipun kasih dan kesetiaan harus tetap kita nampakkan, wujudnyatakan dalam hidup. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (anak-anak terlantar);
- Aletea (Penerbit Suara Harapan Bangsa)