Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Juli 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 | ||
Bacaan: Efesus 5: 14-21
Nats: Ayat 20
Mengucap Syukur, Refreshing Tanpa Biaya
Rasul Paulus menulis hal mengucap syukur ini kepada jemaat Efesus, Filipi dan Tesalonika. Mengapa? Karena mengucap syukur menunjukkan hubungan manis dan sehat umat dengan Allah; juga membuat sehat rohani kita.
Paulus meletakkan nasihat mengucap syukur ini juga dalam rangkaian ajarannya tentang hidup sebagai anak-anak terang. Di tengah situasi yang serba nikmat, menekankan kepuasan duniawi, tidak heran kalau banyak orang Kristen yang 'tertidur' rohaninya bahkan terjerumus ke dalamnya, hidup dengan gaya dan standar duniawi. Mengucap syukur mengajak kita untuk mengingat bahwa ada Allah di atas kita; mengakui kekuasaan-Nya; ajakan untuk rendah hati, tidak sombong berpuas diri; ajakan untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mengucap syukur itu melegakan. Mengakui peran pihak lain itu menunjukkan kebesaran hati kita. Bersyukur dalam segala hal mencerminkan hidup apa adanya kita dengan gembira. Inilah yang membuat hati ringan melangkah karena tidak memaksakan diri dalam hidup tetapi selalu berterima kasih dan sukacita dengan hidup yang sekarang. Mengucap syukur adalah refreshing rohani yang tidak memakai biaya, tapi berdaya luar biasa. (mtm)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Para Caleg Kristen);
- Aletea (Tim Layout)