10 Februari 2014: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan  |
k 1 revisi |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 9 Juni 2014 00.28
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | |
Kalender Setahun |
Sabtu, 1 Februari 2014
Bacaan: Yohanes 3:1-21
Sumber dan Teladan Kasih
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)
Semula orang tua memberikan perhatian penuh kepada saya, apa yang saya minta segera dipenuhi. Keadaan berubah drastis saat mempunyai adik, perhatian mereka tidak lagi terfokus kepada saya. Dalam beberapa kesempatan saya malah harus mengalah, mengubur keinginan dan merelakan adik-adik menikmati apa yang mereka inginkan. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kasih manusia itu terbatas, sangat bergantung pada waktu dan keadaan.
Tuhan Allah adalah pribadi yang Kasih-Nya akan dunia ini sudah terbukti ketika mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Kasih-Nya tidak terbatas oleh waktu maupun keadaan. Kedatangan Yesus ke dunia membawa tugas mulia untuk menyelamatkan semua orang percaya dari hukuman dosa.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, pengejawantahan Allah dalam Yesus adalah teladan kasih, sumber tertinggi dari kasih itu. Kasih-Nya tak pilih-pilih, dan terus. Berawal dari keluarga mari kita melakukan kasih tanpa mengkotak-kotakkan orang dan tidak musiman. Tentu tidak mudah, namun kalau tidak dicoba kapan akan dimulai. Saat ini adalah momen untuk mengawali kasih yang bersumber pada kasih abadi. (wb)
DOA: Terima kasih ya Tuhan, oleh karena kasih-Mu kami masih ada dan berkarya hingga saat ini. Tolong agar kami mampu terus bersumber pada kasih-Mu dan meneladani-Mu. Amin Senin, 10 Februari 2014
Bacaan: Galatia 4 : 5-7
Peran Kasih Bapa
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. (Galatia 4:5)
Banyak anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga yang tidak harmonis, akibatnya banyak dari mereka yang bertumbuh dewasa dalam penolakan. Ditambah lagi "ketiadaan" sosok ayah yang tampil sebagai pelindung dan pembela atau menjadi teladan, akan memperparah keadaan.
Tabir Bait Allah terbelah dua adalah tanda bahwa Tuhan Yesus mendamaikan kita dengan Bapa, maka kita kembali memiliki hubungan Bapa dan anak yang pernah hilang karena dosa. Bapa di sorga ingin kita memiliki rasa aman, ada dalam perlindungan, sebagaimana seharusnya dalam keluarga, seorang bapa yang benar harus melindungi anaknya, dan bukan menciptakan hubungan takut akan otoritas, seperti dalam Taurat.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Bapa di sorga akan memberi yang terbaik kepada kita, anak-anak-Nya. Kasih Bapa yang memberi berkat perlindungan, kasih, rasa aman, kehangatan, kepastian, itulah yang pada gilirannya sekarang harus kita perankan dalam kehidupan kita secara konkrit, kita nyatakan kepada sesama. Biarlah orang lain mendapatkan kehangatan kasih, keakraban keluarga, kepastian kasih, keyakinan, pengharapan melalui kita. (nj)
DOA: Ya Tuhan terima kasih kami boleh memiliki-Mu sebagai Bapa dalam hidup kami. Amin