16 Februari 2014: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan  |
k 1 revisi |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 9 Juni 2014 00.28
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | |
Kalender Setahun |
Sabtu, 1 Februari 2014
Bacaan: Yohanes 3:1-21
Sumber dan Teladan Kasih
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)
Semula orang tua memberikan perhatian penuh kepada saya, apa yang saya minta segera dipenuhi. Keadaan berubah drastis saat mempunyai adik, perhatian mereka tidak lagi terfokus kepada saya. Dalam beberapa kesempatan saya malah harus mengalah, mengubur keinginan dan merelakan adik-adik menikmati apa yang mereka inginkan. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kasih manusia itu terbatas, sangat bergantung pada waktu dan keadaan.
Tuhan Allah adalah pribadi yang Kasih-Nya akan dunia ini sudah terbukti ketika mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Kasih-Nya tidak terbatas oleh waktu maupun keadaan. Kedatangan Yesus ke dunia membawa tugas mulia untuk menyelamatkan semua orang percaya dari hukuman dosa.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, pengejawantahan Allah dalam Yesus adalah teladan kasih, sumber tertinggi dari kasih itu. Kasih-Nya tak pilih-pilih, dan terus. Berawal dari keluarga mari kita melakukan kasih tanpa mengkotak-kotakkan orang dan tidak musiman. Tentu tidak mudah, namun kalau tidak dicoba kapan akan dimulai. Saat ini adalah momen untuk mengawali kasih yang bersumber pada kasih abadi. (wb)
DOA: Terima kasih ya Tuhan, oleh karena kasih-Mu kami masih ada dan berkarya hingga saat ini. Tolong agar kami mampu terus bersumber pada kasih-Mu dan meneladani-Mu. Amin Minggu, 16 Februari 2014
Bacaan: Lukas 9: 12-17
Harus Mau Berkorban
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka makan!" (Lukas 9: 13a)
Perkembangan jaman, globalisasi, menuntut adanya kompetisi. Orang lebih cenderung sibuk untuk urusannya sendiri, tanpa mempedulikan apa yang sedang terjadi dengan hidup sesama.
Perikop ini tentu sudah tidak asing bagi kita. Jika kita sadari bahwa kita harus berbuat kasih di atas rata-rata orang pada umumnya, maka perikop ini, apa yang diperintahkan Yesus menjadi sangat relevan dengan situasi kehidupan yang sangat individualis. "Kamu harus memberi mereka makan!", seruan yang menuntut kerelaan untuk berkorban. Mengapa? Yang ada pada mereka hanya 5 roti dan 2 ikan, tentu tidak cukup sehingga mereka harus bertindak lebih. Mereka harus berbuat lebih untuk dapat mencukupkan kebutuhan makan sekian banyak orang itu.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, ketika orang enggan berbuat banyak kebaikan bagi orang lain, kita justru dituntut untuk berbuat yang lebih. Walaupun mungkin kita memiliki keterbatasan kemampuan, tetapi justru di situ lah nilai tambahnya. Orang yang berkelebihan dan berbuat banyak, hal biasa. Namun orang yang berkekurangan tetapi mampu berbuat banyak, luar biara. (hyl)
DOA: Ya Tuhan, mampukan kami untuk tetap setia menjalankan perintahMu, berbuat kebaikan walau kami lemah dan berkekurangan. Amin