21 Februari 2014

Dari Renungan
Revisi sejak 9 Juni 2014 00.28 oleh Renungan (bicara | kontrib) (1 revisi)
Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook
< Februari 2014 >
            '14
M S S R K J S
  1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28
Kalender Setahun

Sabtu, 1 Februari 2014

Bacaan: Yohanes 3:1-21

Sumber dan Teladan Kasih

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)

Semula orang tua memberikan perhatian penuh kepada saya, apa yang saya minta segera dipenuhi. Keadaan berubah drastis saat mempunyai adik, perhatian mereka tidak lagi terfokus kepada saya. Dalam beberapa kesempatan saya malah harus mengalah, mengubur keinginan dan merelakan adik-adik menikmati apa yang mereka inginkan. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kasih manusia itu terbatas, sangat bergantung pada waktu dan keadaan.

Tuhan Allah adalah pribadi yang Kasih-Nya akan dunia ini sudah terbukti ketika mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Kasih-Nya tidak terbatas oleh waktu maupun keadaan. Kedatangan Yesus ke dunia membawa tugas mulia untuk menyelamatkan semua orang percaya dari hukuman dosa.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, pengejawantahan Allah dalam Yesus adalah teladan kasih, sumber tertinggi dari kasih itu. Kasih-Nya tak pilih-pilih, dan terus. Berawal dari keluarga mari kita melakukan kasih tanpa mengkotak-kotakkan orang dan tidak musiman. Tentu tidak mudah, namun kalau tidak dicoba kapan akan dimulai. Saat ini adalah momen untuk mengawali kasih yang bersumber pada kasih abadi. (wb)

DOA: Terima kasih ya Tuhan, oleh karena kasih-Mu kami masih ada dan berkarya hingga saat ini. Tolong agar kami mampu terus bersumber pada kasih-Mu dan meneladani-Mu. Amin Jumat, 21 Februari 2014

Bacaan: Matius 5:1-12

Berbagi Kebahagiaan

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (Matius 5:7)

Hitungan matematika, berbagi pasti mengurangi milik kita. Namun dalam matematika Kristen, berbagi justru mendatangkan kebahagiaan yang tak bisa dibeli dengan uang.

Yesus menjabarkan secara rinci hal-hal yang membuat kita bahagia. Tuhan secara khusus memanggil kita bukan untuk memiliki kebahagiaan yang bisa hilang sewaktu-waktu, namun kebahagiaan yang bertahan lama dan tidak kita miliki sendiri. Tuhan ingin kita berbagi untuk menggapai nilai kehidupan yang lebih tinggi. Berbagi menjadi semakin bernilai saat kita melakukannya kepada orang-orang yang menganggap kita musuh, sehingga kita akan makin bijaksana dan beroleh kemurahan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita tidak kebetulan lahir dan menjadi Kristen. Mari kita nyatakan panggilan yang Tuhan berikan, salah satu caranya dengan berbagi. Ini bukan melulu soal berbagi materi, tetapi berbagi cara hidup yang lebih baik, berbagi sukacita, pengharapan, kekuatan, dalam menjalani hidup. Dalam kesulitan hidup orang cenderung enggan berbagi, tetapi keluarga Kristen berbeda. Justru saat sulitlah kasih, kebahagiaan, sukacita kita harus makin terpancar hingga sesama dapat merasakannya. (rtgr)

DOA: Tuhan, terima kasih karena Engkau sudah memberkati kami sehingga kami bisa berbagi. Amin