Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Maret 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
30 | 31 | |||||
Kalender Setahun |
Sabtu, 15 Maret 2014
Bacaan: Yohanes 4:46-54
Menggeser Kepentingan Diri
Nats: ... pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. (Yohanes 4:47b)
Jika ada salah satu anggota keluarga sakit, pastilah kita segera berusaha untuk mencari pertolongan; membeli obat, membawanya ke dokter atau rumah sakit.
Kerinduan akan kesembuhan anaknya dan keyakinan yang teguh akan kuasa Yesus, telah mendorong pegawai istana itu untuk menjumpai Yesus, memohon agar Ia datang dan menyembuhkan anaknya. (versi Matius dan Lukas: hambanya. Apakah hamba dan begitu dekatnya maka dianggap seperti anak?). Seorang perwira Romawi tabu untuk menjumpai seorang Yahudi. Sebagai tuan, ia memperjuangkan nasib hambanya. Sungguh tindakan pengorbanan yang menggeser kepentingan diri.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, salah satu bentuk apresiasi kita kepada anggota keluarga adalah di saat ada yang sakit dan dalam waktu yang bersamaan kita sedang sibuk, kita mampu menggeser kepentingan diri sendiri untuk menolongnya. Setiap keluarga rindu berada dalam keadaan yang baik. Dan untuk mencapai situasi yang demikian butuh pengorbanan seperti yang dilakukan si pegawai istana Kapernaum itu. Berkorban untuk datang pada Yesus adalah sebuah tindakan iman yang patut diberlakukan dalam kehidupan keluarga. (arg)
DOA: YaTuhan, ajarlah kami untuk mengutamakan kepentingan kaum lemah demi kebaikan dalam hidup bersama. Amin