Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Maret 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
30 | 31 | |||||
Kalender Setahun |
Jumat, 21 Maret 2014
Bacaan: Rela Merugi
Yesaya 52:13-53:5
Nats: Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang- orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. (Yesaya 53:7)
Beberapa waktu lalu seorang kawan menawarkan smartphone miliknya untuk saya beli. Setelah membuka harga sekian juta dan terjadi tawar menawar di antara kami, transaksi pun sukses. Ia menjualnya kepada saya, karena butuh biaya yang cukup besar untuk perawatan mamanya di rumah sakit.
Ada banyak cara orang berkorban untuk menunjukkan kasih kepada orang yang dikasihinya. Mungkin bagi orang lain hal itu merugikan dalam banyak hal, namun baginya hal itu bukan masalah. Kerelaan merugi demi orang yang dikasihinya menjadi lebih baik, lebih bernilai dari segala apa yang diberikan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Tuhan menunjukkan betapa Dia sangat mengasihi kita. Hal itu Tuhan buktikan dengan mengorbankan Yesus agar kita tidak binasa oleh dosa. Kitab Yesaya yang kita baca saat ini adalah curahan hati Tuhan akan penderitaan Yesus demi kita. Saat ini kita hidup karena pengorbanan Yesus. Mari menghargai pengorbanan-Nya dengan hidup seturut firman-Nya, bukan lagi hidup seturut kemauan daging dan kompromi dengan godaan dosa. (rtgr)
DOA: Tuhan, terima kasih karena Engkau sudah berkorban bagi kami. Amin