Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Maret 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
30 | 31 | |||||
Kalender Setahun |
Senin, 3 Maret 2014
Bacaan: Keluaran 13:17-22
Solidaritas Keluarga
Nats: Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. (Keluaran 13: 18a)
Banyak orang terjatuh pada budaya instan, maunya serba cepat, termasuk dalam menyikapi hidup. Bila ini terus membudaya, maka semangat solidaritas sesama akan makin luntur, karena orang makin tak punya waktu untuk peduli.
Tuhan membawa Israel berputar di padang gurun sekalipun ada jalan yang lebih dekat, melalui Filistin. Padang gurun adalah tempat bila dingin akan sangat dingin, bila panas akan sangat panas, banyak ular beludak dan dipercayai sebagai tempat roh-roh jahat. Pertama, Allah mau mengajar mereka untuk setia pada kehendakNya. Kedua, Allah menyatakan solidaritas-Nya pada mereka, orangtua sampai anak-anak. Kosuke Koyama, menuliskan bahwa kecepatan kasih Allah adalah 3 mil/jam, kecepatan pejalan kaki. Allah menghargai proses, lambat tapi pasti, kasih Allah tetap bersama mereka.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, solusi hidup tidak selalu cepat, kita harus belajar menghargai dan menikmati proses. Kita yang kuat mengingat yang lemah; memikirkan orang lain; tidak mau menang sendiri, tidak memaksakan kehendak. Berkorban itu nikmat yang mendidik kita tentang hidup satu bagi yang lain. (rs)
DOA: Bapa, Engkau begitu sabar terhadap manusia. Ini mengajarkan kami tentang solidaritas. Tolong kami Bapa, agar mampu meneladani-Mu. Amin