8 Maret 2014
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Maret 2014 | > | ||||
'14 | ||||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
30 | 31 | |||||
Kalender Setahun |
Sabtu, 1 Maret 2014
Bacaan: Nehemia 5:1-13
Membangun Kepedulian
Nats: Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!" (Nehemia 5: 9a,10b)
Kepedulian kepada sesama dewasa ini cenderung makin terkikis. Maka sering terjadi dalam hubungan darah, seseorang memang ada ikatan persaudaraan (basodara, sedulur, dll), tapi jika bicara uang (harta), maka lain cerita. Mudah sekali terjadi masalah perebutan harta warisan antar saudara.
Pada jaman Nehemia, rasa sosial (peduli) pada saudara sebangsa menjadi kendor karena masalah sosial yang begitu berat menekan. Muncul soal rentenir, sampai kepada soal gadai-menggadai tanah karena mesti membayar pajak yang ditentukan pemerintah. Kehidupan rakyat semakin berat. Nehemia marah terhadap pelaku ketidakadilan, karena mereka tidak punya rasa peduli pada saudara sebangsanya. Atas arahannya, maka mereka bersedia bahkan berjanji mengembalikan hak-hak rakyat sebagaimana sediakala.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, belajar dari prinsip Nehemia, maka seharusnya kita bersedia untuk berkorban bagi orang-orang yang ditindas. Mungkin kita tidak punya uang cukup untuk membantu mereka tetapi kita bisa terus memperdengarkan suara pembebasan bagi pihak lain. Bermula dari keluarga, mari kita saling membangun dan mengembangkan rasa peduli. (arg)
DOA: Tuhan, mampukan kami untuk peduli pada yang lemah dengan memperjuangkan hak-hak mereka. Amin Sabtu, 8 Maret 2014
Bacaan: Yohanes 21:15-19
Buah Pengorbanan
Nats: Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21: 17b dan d)
Sungguh agung pengosongan diri Yesus. Ia meninggalkan tahta-Nya dan menjadi serupa hamba bahkan rela menderita salib. Pengorbanan demi kasih yang menyelamatkan manusia berdosa yang percaya pada-Nya.
Tuhan Yesus tetap melibatkan Petrus untuk melanjutkan pekerjaanNya, sekalipun ia telah menyangkal- Nya. Petrus diminta untuk menggembalakan domba-domba Tuhan. Kepercayaan kembali Tuhan Yesus kepada Petrus adalah pengampunan dan pemulihan. Pemulihan Tuhan merupakan salah satu pengorbanan-Nya kepada Petrus. Kepada kita semua juga perintah ini ditujukan. Uluran pengampunan dan pemulihan bagi kita sekaligus panggilan untuk mau berbagi kasih pengorbanan kepada orang lain.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita berkorban untuk keluarga, bukan hanya karena kasih sayang kita, tapi juga karena keteladanan Tuhan Yesus. Kita mengajak seisi rumah untuk bersama membicarakan, membangun dan menyelesaikan masalah keluarga dengan duduk bersama berdasarkan kasih, mengorbankan ego. Saling memulihkan akan membuat keluarga makin kompak-kokoh, bertumbuh dan produktif. Saling asih-asah-asuh, saling mengasihi, saling mendorong, membentuk, agar berdaya guna dan saling menjaga. Semua itu buah dari pengorbanan kasih. (mtm)
DOA: Bapa dalam sorga, tolong kami untuk berjuang mematuhi dan melakukan panggilan-Mu, ya Tuhan. Amin