23 Maret 2014

Dari Renungan
Revisi sejak 8 April 2014 05.03 oleh Renungan (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook
< Maret 2014 >
            '14
M S S R K J S
  1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Kalender Setahun

Sabtu, 1 Maret 2014

Bacaan: Nehemia 5:1-13

Membangun Kepedulian

Nats: Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!" (Nehemia 5: 9a,10b)

Kepedulian kepada sesama dewasa ini cenderung makin terkikis. Maka sering terjadi dalam hubungan darah, seseorang memang ada ikatan persaudaraan (basodara, sedulur, dll), tapi jika bicara uang (harta), maka lain cerita. Mudah sekali terjadi masalah perebutan harta warisan antar saudara.

Pada jaman Nehemia, rasa sosial (peduli) pada saudara sebangsa menjadi kendor karena masalah sosial yang begitu berat menekan. Muncul soal rentenir, sampai kepada soal gadai-menggadai tanah karena mesti membayar pajak yang ditentukan pemerintah. Kehidupan rakyat semakin berat. Nehemia marah terhadap pelaku ketidakadilan, karena mereka tidak punya rasa peduli pada saudara sebangsanya. Atas arahannya, maka mereka bersedia bahkan berjanji mengembalikan hak-hak rakyat sebagaimana sediakala.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, belajar dari prinsip Nehemia, maka seharusnya kita bersedia untuk berkorban bagi orang-orang yang ditindas. Mungkin kita tidak punya uang cukup untuk membantu mereka tetapi kita bisa terus memperdengarkan suara pembebasan bagi pihak lain. Bermula dari keluarga, mari kita saling membangun dan mengembangkan rasa peduli. (arg)

DOA: Tuhan, mampukan kami untuk peduli pada yang lemah dengan memperjuangkan hak-hak mereka. Amin Minggu, 23 Maret 2014

Bacaan: Filemon 1: 8-22

Berkorban Bagi Rekan Pelayanan

Nats: Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku-- (Filemon 1:18)

Tuhan memanggil para murid untuk menjadi bagian dalam misi keselamatanNya. Para murid dalam menjalankan perutusan itu, harus hidup dalam persekutuan dan kasih persaudaraan yang rukun. Saling peduli dan memperhatikan, saling menghibur dan menguatkan, saling melayani.

Paulus menuliskan surat ini kepada Filemon, yang adalah anak rohaninya. Filemon menjadi percaya karena pemberitaan Injil Paulus. Bahkan Onesimus pun yang adalah hamba dari Filemon menjadi percaya. Rupanya ada persoalan yang terjadi antara Filemon dan Onesimus, yang membutuhkan penyelesaian. Kemungkinan berkaitan dengan uang atau materi lain yang diambil Onesimus tanpa sepengetahuan dan ijin dari Filemon yang adalah tuannya itu. Palus mau menanggung semua itu, uang atau materi yang diambil biarlah ditanggungkan kepadanya.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, Paulus rela berkorban untuk Onesimus yang adalah rekan pelayanannya. Dalam aktifitas kita di jemaat, maukah kita bersedia berkorban bagi rekan pelayanan kita? Jika kita telah belajar berkorban di dalam keluarga kita, biarlah itu juga ditularkan dalam pelayanan kita di Jemaat. (hyl)

DOA: Ya TUHAN, mampukan kami untuk tetap setia juga terhadap rekan pelayanan, sehingga kami dapat berkorban bagi mereka. Amin