Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Rabu, 11 Februari 2015
Bacaan: Kejadian 45: 1–5
Nats: Ayat 5
Kasih Yang Radikal
Ketika isteri Potifar merayu Yusuf untuk tidur dengan dia, Alkitab mencatat bahwa ia menolak dan berkata: “…Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kej. 39:7-13). Inilah salah satu ciri orang yang memiliki sikap radikal, ia tidak akan membiarkan dirinya keluar dari jalur firman.
Ketaatan dan takut akan firman Allah yang radikal menjadi kunci kesuksesan hidup Yusuf. Takut akan Tuhan mengantarnya pada posisi teratas di kerajaan Mesir, padahal dia bukan orang Mesir. Namun Allah punya rencana yang indah bagi anaknya yang taat dan takut akan Dia. Bagaimana ketika ia bertemu dengan saudara-saudaranya?
Keluarga yang dikasihi Tuhan, merupakan suatu anugerah yang indah bila kita memiliki keluarga yang harmonis dan rukun, tetapi bagaimana apabila yang terjadi sebaliknya? Itulah yang dialami Yusuf, ia mengalami penganiayaan dari saudara-saudaranya dan keintiman dengan Tuhanlah membentuk ia menjadi pribadi yang tangguh, keyakinannya bahwa Tuhan selalu beserta dia membuat ia tenang. Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan itulah yang dilakukannya dan dengan rendah hati ia merangkul semua saudara-saudaranya. Inilah kasih yang radikal Yusuf, karena ia telah merasakan kasih Allah. Itulah takut akan Allah dan kasih yang mempersatukan namun juga radikal, karena hanya kekuatan Allahlah yang memampukannya. Bagaimana dengan kita? (ros)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.