Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Senin, 23 Februari 2015
Bacaan: 1 Korintus 13:1–13
Nats: Ayat 8
Kasih Tanpa Syarat
Kasih, sudah menjadi ‘icon’ kita sebagai pengikut Kristus detik kita bicara tentang Yesus, detik itu juga kata kasihlah yang pertama muncul. Sebab memang Yesus merupakan gambaran kasih yang sempurna. Mungkin kita bertanya-tanya, jenis kasih seperti apa yang Yesus miliki karena tidak sedikit keluarga Kristen yang sudah menikah diberkati di gereja namun kenyataannya tidak ada Kasih dalam hidup rumah tangganya, atau bahkan ada beberapa gereja yang meributkan masalah ritual keagamaan sampai bunuh-bunuhan. Dimanakah letak kasih itu? Apa yang salah?
Satu hal yang kita pegang, Tuhan tidak pernah salah dan Alkitab dengan tegas mencatat, “Akan tetapi Firman Allah tidak mungkin gagal” (Roma 9:6a). Jadi jelas kesalahan terletak pada manusianya, jika masing-masing kita merendahkan hati dan dengan lemah lembut saling menerima maka dijamin kasih itu bekerja sempurna. Kasih Allah yang tanpa syarat/pamrih itulah satu-satunya yang terbesar. Kasih itulah yang harus menjadi dasar dan pengikat segala tindakan kita.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, menyadari bahwa hidup di dunia ini hanyalah bersifat sementara, marilah kita mempraktikkan kasih Bapa yang tanpa syarat untuk sesama kita. Sudah menjadi kerinduan-Nya agar kita bersatu, bergandengan tangan, saling mengasihi satu sama lain dan saling mengampuni. Inilah kasih yang dapat mempersatukan berbagai perbedaan, jangan lagi kita fokus pada kesalahan yang ada, sebaliknya pandang Yesus yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita. (ros)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.