Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Sabtu, 14 Februari 2015
Bacaan: 1 Yohanes 3: 7-10
Nats: Ayat 10
Tanda Anak Allah
Perikop ini berisi nasihat Yohanes bagi pembacanya agar mereka jangan tertipu dengan sifat keselamatan yang diajarkan para penyesat. Orang percaya harus menolak ajaran yang mengatakan bahwa seseorang tidak perlu bersekutu dengan Allah, berbuat dosa terus, melakukan perbuatan iblis dan tetap menjadi anak Allah.
Bertentangan dengan ajaran ini, Yohanes menegaskan perbedaan yang tajam antara anak-anak Allah dengan anak-anak iblis. Tanda-tandanya sangat jelas. Seseorang yang tetap berbuat dosa bukan anak Allah. Jikalau mereka ini menyatakan memiliki hidup kekal dan, mereka adalah pendusta. Dari ungkapan ini jelas bahwa menjadi anak Allah yang sejati haruslah ditunjukkan dengan kesediaan melakukan perintah-Nya sambil mewujudnyatakan kasih terhadap sesama saudaranya.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mana yang akan kita pilih? Tetap bersyukur menjadi anak-anak Allah yang setia dan bersyukur untuk melakukan kebenaran Allah dan mengasihi sesama manusia, atau akankah kita terus menerus jatuh dalam ketidakbenaran dan bahkan tidak meneruskan kasih Tuhan bagi sesama? Rasul Yohanes mengingatkan untuk hati-hati dalam bersikap, jangan sampai status kita sebagai anak-anak Allah direbut iblis karena iblis tidak akan tinggal diam melihat kita tetap tekun bersehati, saling mengasihi di dalam Tuhan. Kasih, tanda anak Allah yang sejati. (arg)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.