Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Jumat, 20 Februari 2015
Bacaan: Lukas 6: 27-38
Nats: Ayat 27
Mengasihi Musuh
Sekitar tahun 2004, saya membuka usaha distribusi media cetak, dengan mencoba memperluas wilayah pemasaran ke Bandung Utara. Dalam benak saya, sah–sah saja memperluas usaha agar perusahaan bisa berkembang. Ketika sedang menawarkan ke beberapa calon pembeli ternyata ada orang lain yang tidak suka. Saya dilarang berjualan di daerah tersebut, diberi ancaman, helm saya diambil paksa. Saya mencoba berdamai akan tetapi tidak membuahkan hasil. Akhirnya, saya memutuskan tidak berjualan di situ. Saya hampiri orang itu dan meminta maaf.
Yesus memberikan perintah kepada semua pengikut-Nya untuk mengasihi musuh dan berbuat baik kepada orang yang membenci kita. Mengapa demikian, karena hanya kasih yang memulihkan, menjembatani jarak antar individu. Dan hanya kasih yang memampukan kita terdorong untuk meminta maaf dan memaafkan. Kasih tak mengenal suasana, menyenangkan atau tidak, kasih tetaplah kasih yang harus aktif terpancar kepada orang lain bahkan bagi mereka yang memusuhi kita.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, ajaran tentang kasih ini memuat makna yang sangat mendalam. Kita diajar berani menyatakan kasih kepada musuh serta berbuat baik kepada orang yang membenci kita. Tindakan ini adalah sebuah bentuk nyata dari kasih, bukan hanya sebatas perkataan semata. Saat kita mengasihi musuh, kita sedang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengalami pertobatan dan kembali ke jalan kebenaran. (wb)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.