Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Minggu, 15 Februari 2015
Bacaan: Mazmur 133
Nats: Ayat 1
Berkat Allah Yang Melimpah
Kasih persaudaraan memungkinkan kita bisa saling berbagi, sehingga tidak ada yang berkelebihan dan yang lainnya berkekurangan. Inilah keuntungan, kelebihan dari kehidupan yang dipenuhi kasih persaudaraan. Namun ternyata, kasih persaudaraan itu juga memungkinkan adanya berkat Tuhan yang terus mengalir, berkelimpahan dalam hidup kekuarga kita. Walau tidak sedikit yang beranggapan bahwa ia akan kehabisan berkat kalau harus berbagi, apa yang diperolehnya tidak akan cukup kalau harus berbagi kepada yang lain.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Mazmur 133 menegaskan kebenaran Allah, bahwa di dalam kasih persaudaraan ada berkatNya yang berkelimpahan. Ayat 1 menegaskan bahwa alangkah baiknya dan indahnya kasih persaudaraan dan hidup rukun itu. Apa yang baik dan indah itu, dilukiskan dalam ayat 2 dan 3 Pertama, seperti minyak yang baik. Minyak juga menjadi salah satu kebutuhan pokok saat itu, untuk bahan membuat roti/kue (kisah janda di Saarfat). Minyak juga dipakai untuk pengurapan raja dan imam, yang menandakan fungsi spiritual. Hal ini berarti bahwa persaudaraan yang rukun memungkinkan terjaminnya kebutuhan jasmani dan rohani. Minyak yang meleleh dari janggut sampai ke jubah menandakan adanya kelimpahan, tidak sekedar ada tetapi juga melimpah. Kedua, seperti embun gunung Hermon. Embun adalah sesuatu yang menyejukan, dan dipercayai juga sebagai obat. Mengalir ke gunung-gunung Sion menunjukkan kelimpahan berkat yang menyejukkan hidup. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.