Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Minggu, 22 Februari 2015
Bacaan: Yohanes 2: 1-11
Nats: Ayat 3, 5
Cinta Kasih Maria
Keluarga tidak hanya terbatas pada suami-istri dan anak-anak, atau orang tua dan anak-anaknya. Keluarga juga menyangkut kekerabatan, jalinan dengan saudara-saudara sepupu yang lainnya. Dalam budaya kita, dikenal istilah ada kerabat dekat dan ada kerabat jauh. Apa pun istilah itu, dalam tatanan budaya kita keterikatan hubungan sedarah juga merupakan bagian dari keluarga.
Biasanya semakin jauh kekerabatan itu, semakin menipis perhatian, kepedulian, dan cinta kasih. Jadi, tidak mengherankan kalau banyak yang tidak mau ambil pusing memikirkan saudara-saudara sepupunya, hanya keluarga intinya lah yang hanya mendapat perhatian dan kasih sayang. Namun, perikop hari ini menampilkan sosok Maria yang sangat peduli dengan situasi yang sedang dihadapi oleh salah satu kerabatnya yang sedang melangsungkan pernikahannya. Mengapa Maria begitu peduli? Karena ikatan kebersamaan dengan kerabat sangat erat. Perasaan hatinya selalu melekat kepada kerabat-kerabatnya, yang tentu kesemuanya itu karena cinta kasih yang menyatukannya.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, belajar dari sosok Maria ini kita diingatkan akan panggilan kita menyebarkan cinta kasih tidak hanya untuk keluarga inti kita. Alkitab tidak memisahkan kerabat sebagai bagian dari keluarga kita. Bahkan setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah saudara kita, berarti bagian dari keluarga yakni keluarga Allah. Bagaimana menyatukannya, tidak lain adalah cinta kasih. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.