Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
< | Februari 2015 | > | ||||
'14 | '15 | |||||
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
Minggu, 8 Februari 2015
Bacaan: Kejadian 4: 1-12
Nats: Ayat 8, 9
Hidup Tanpa Kasih Persaudaraan
Dalam budaya apa pun, saling mengasihi antara kakak dan adik sangat ditekankan, dijunjung tinggi. Kakak mengasihi adiknya, dan adik menghormati kakak sebagai wujud kasihnya. Alkitab pun sangat menekankan hal ini. Pertikaian-pertikaian yang marak terjadi, dikarenakan kompetisi yang tidak sehat, yang tidak dilandasi kasih.
Kain dan Habel, kakak beradik yang memiliki latar-belakang yang berbeda, Kain seorang petani, sedangkan Habel seorang peternak. Rupa-rupanya ada semacam kompetisi (oleh Kain sendiri), Kain berusaha menjadi yang terbaik di hadapan Tuhan lewat persembahan syukur dari hasil kebunnya. Namun ternyata korban persembahan Habel yang lebih berkenan, maka Kain kemudian menganggap adiknya sebagai pesaing yang harus disingkirkan. Persaingan mengalahkan kasih yang harus diberlakukan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, belajar dari kisah ini kita diingatkan untuk tidak menciptakan sebuah persaingan yang tidak sehat. Persaingan itu penting dan bisa membangun sejauh diletakan di atas landasan kasih persaudaraan. Perbedaan pekerjaan dan mungkin juga jabatan dan kedudukan, bahkan mungkin perbedaan gaji, anatara suami-istri, kakak-adik, adalah sesuatu yang wajar. Namun harus ditanamkan kesadaran bahwa keberhasilan anggota keluarga yang lain menjadi motivasi bagi kita untuk terus berusaha menjadi lebih baik, bukan justru menyingkirkannya. Keutuhan keluarga harus diletakan di atas segala materi dan kedudukan. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.